TINGKATKAN PERTAHANAN, Dua pemuda menghabiskan waktu di sebuah warung internet . FBI mengimbau para pengguna komputer di dunia meningkatkan pertahanan komputer dengan menginstal antivirus yang update dan firewall guna meredam Conficker.
FBIdan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sudah turun tangan memburu pembuat Conficker. Server-server pengendali Conficker diyakini berada di Eropa Timur, AsiaTenggara,China,dan Amerika Latin.
Dunia semakin cemas terhadap ancaman worm ganas bernama Conficker alias Kido alias DownAdUP. Pada saat ini,Conficker diyakini masih menginfeksi hingga 12 juta komputer di dunia dan komputer-komputer yang terinfeksi itu bisa dimanfaatkan pengendali Conficker untuk melakukan serangan cyber pada setiap saat.
Confickermulaiterdeteksipada November 2008. Conficker mampu menyebar dengan cepat karena worm tersebut sanggup menginfeksi komputer melalui USB flash drive (UFD) sehingga tidak terdeteksi oleh sistem pertahanan firewall di jaringan. Ketika sebuah komputer terinfeksi Conficker, maka worm itu kemudian menyusup sangat dalam ke dalam sistem sehingga sukar dibersihkan.
Lebih dari itu, Conficker juga mampu melumpuhkan sejumlah software sekuriti seperti Malicious Software Removal Tool produksi Microsoft Corp. Conficker bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan pada sistem operasi Windows produksi Microsoft.
Melalui celah keamanan tersebut, penjahat bisa mengambil alih kendali komputer yang terinfeksi untuk melakukan pencurian data dan bahkan penyerangan terkoordinasi alias DDoS (distributed denial of service) terhadap server-server tertentu.
“Kecemasan terbesar yang ditimbulkan Conficker adalah tidak ada yang tahu worm ini sesungguhnya dibuat untuk tujuan apa. Namun, worm seperti Conficker sesungguhnya bisa diprogram untuk melakukan apa saja yang dikehendaki pengendalinya,” tutur Chief Executive Officer Prevx Inc (produsen antivirus) Mel Morris.
Pada akhir bulan silam beredar kabar bahwa jutaan komputer yang terinfeksi Conficker akan digunakan untuk melakukan serangan cyberbesar-besaran pada 1 April 2009. Beberapa hari telah berlalu. Hingga saat ini tidak terlihat anomali dalam lalu lintas data di jaringan internet global. Artinya, “kabar burung” itu tidak terbukti kebenarannya.
Tidak adanya serangan besar-besaran dari Conficker pada 1 April ternyata tidak membuat para ahli sekuriti lega.Namun, para ahli sekuriti menjadi semakin cemas. Sebab, para ahli sekuriti yakin, para pengendali Conficker bukan tidak mampu melancarkan serangan pada 1 April, melainkan serangan itu memang belum dilakukan.
“Serangan bisa saja dilakukan pada besok, pekan depan, atau bulan depan.Saya sendiri tidak yakin pengendali Conficker akan mengumumkan tanggal apabila mereka hendak melakukan serangan besar- besaran. Ini menjadikan Conficker semakin misterius,” papar Chief Research Officer AVG Technologies Inc (produsen antivirus) Roger Thompson. Entitas-entitas industri yang terkait wabah Conficker sesungguhnya sudah berupaya meredam penyebaran dan melumpuhkan worm tersebut.
Microsoft sendiri pada Oktober 2008 telah merilis patch untuk menutup celah keamanan Windows yang kini dieksploitasi Conficker. Namun begitu, ternyata masih banyak pengguna Windows tidak men-download dan menginstal patch tersebut. Lebih parah, Conficker ternyata mampu memodifikasi Windows sehingga komputer yang terinfeksi tidak mampu mendownloaad patch pelumpuh Conficker.
Akibatnya, Conficker terus meraja-lela. Ini rupanya membuat kesabaran Microsoft habis.Pada Februari pun Microsoft mengumumkan sayembara. Microsoft menyediakan hadiah USD250.000 (sekitar Rp2,8 miliar) kepada orang yang mampu menangkap pembuat Conficker.
“Kami berharap, upaya ini mampu meredam ancaman yang ditimbulkan Conficker sekaligus menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas penyebaran Conficker,” tandas General Manager Trustworthy Computing Group Microsoft Corp George Stathakopoulos.
Hingga saat ini, belum ada orang yang berani menebus hadiah tersebut.Artinya,pembuat Conficker masih buron. Padahal, Microsoft sudah bekerja sama dengan para spesialis sekuriti komputer dan bahkan pengelola internet global Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) untuk memburu pembuat Conficker.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun menyikapi wabah Conficker secara serius. Baru-baru ini Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) merilis tool khusus untuk melumpuhkan Conficker. Tool tersebut dikembangkan oleh garda pertahanan cyber AS US Computer Emergency Readiness Team (US-CERT).
“Di internet saat ini sudah banyak beredar tool pembersih Conficker. Namun, tool dari kami adalah satu-satunya tool gratis dan paling komprehensif. Para ahli kami terus bekerja 24 jam untuk melindungi jaringan dan sistem komputer negara,” ungkap Direktur US-CERT Mischel Kwon.
Ketika pertama kali muncul, Conficker mampu berkomunikasi dengan 250 situs. Melalui situssitus tersebut, pengendali Conficker memberikan perintah kepada komputer yang terinfeksi worm tersebut. Kabar buruknya, saat ini situssitus internet yang mampu memberikan perintah kepada Conficker sudah melonjak menjadi 50.000 buah.
Hingga saat ini, para penegak hukum memang belum bisa menangkap pembuat dan pengendali Conficker. Namun begitu, para penegak hukum sudah mampu mengetahui keberadaan server-server yang digunakan untuk mengendalikan Conficker.
Masalahnya, server-server itu tersebar di berbagai penjuru dunia. Yakni di Eropa Timur, Asia Tenggara, China,dan Amerika Latin.Sehingga para penegak hukum kesulitan melumpuhkan serverserver itu. Di samping itu, serverserver tersebut juga belum tentu bersalah karena bisa saja mereka adalah korban, yang diambil alih kendali secara rahasia oleh para pengendali Conficker.
Guna menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas penyebaran Conficker, pemerintah AS kini juga mengerahkan FBI (Federal Bureau of Investigation), yang merupakan unit investigasi dari Departemen Kehakiman AS (DoJ). Dalam operasi ini, FBI bekerja sama dengan DHS dan sejumlah badan lain.
“Wabah Conficker memberikan peringatan kepada masya-rakat agar memperhatikan sekuriti komputer mereka.Yakni dengan selalu menginstal antivirus dan melakukan update serta menggunakan firewall.Juga jangan sembarangan membuka attachment dari e-mail tidak dikenal,” papar Asisten Direktur Divisi Cyber FBI Shawn Henry. (AFP/Rtr/ahmad fauzi)
sumber : http://www.seputar-indonesia.com
FBIdan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sudah turun tangan memburu pembuat Conficker. Server-server pengendali Conficker diyakini berada di Eropa Timur, AsiaTenggara,China,dan Amerika Latin.
Dunia semakin cemas terhadap ancaman worm ganas bernama Conficker alias Kido alias DownAdUP. Pada saat ini,Conficker diyakini masih menginfeksi hingga 12 juta komputer di dunia dan komputer-komputer yang terinfeksi itu bisa dimanfaatkan pengendali Conficker untuk melakukan serangan cyber pada setiap saat.
Confickermulaiterdeteksipada November 2008. Conficker mampu menyebar dengan cepat karena worm tersebut sanggup menginfeksi komputer melalui USB flash drive (UFD) sehingga tidak terdeteksi oleh sistem pertahanan firewall di jaringan. Ketika sebuah komputer terinfeksi Conficker, maka worm itu kemudian menyusup sangat dalam ke dalam sistem sehingga sukar dibersihkan.
Lebih dari itu, Conficker juga mampu melumpuhkan sejumlah software sekuriti seperti Malicious Software Removal Tool produksi Microsoft Corp. Conficker bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan pada sistem operasi Windows produksi Microsoft.
Melalui celah keamanan tersebut, penjahat bisa mengambil alih kendali komputer yang terinfeksi untuk melakukan pencurian data dan bahkan penyerangan terkoordinasi alias DDoS (distributed denial of service) terhadap server-server tertentu.
“Kecemasan terbesar yang ditimbulkan Conficker adalah tidak ada yang tahu worm ini sesungguhnya dibuat untuk tujuan apa. Namun, worm seperti Conficker sesungguhnya bisa diprogram untuk melakukan apa saja yang dikehendaki pengendalinya,” tutur Chief Executive Officer Prevx Inc (produsen antivirus) Mel Morris.
Pada akhir bulan silam beredar kabar bahwa jutaan komputer yang terinfeksi Conficker akan digunakan untuk melakukan serangan cyberbesar-besaran pada 1 April 2009. Beberapa hari telah berlalu. Hingga saat ini tidak terlihat anomali dalam lalu lintas data di jaringan internet global. Artinya, “kabar burung” itu tidak terbukti kebenarannya.
Tidak adanya serangan besar-besaran dari Conficker pada 1 April ternyata tidak membuat para ahli sekuriti lega.Namun, para ahli sekuriti menjadi semakin cemas. Sebab, para ahli sekuriti yakin, para pengendali Conficker bukan tidak mampu melancarkan serangan pada 1 April, melainkan serangan itu memang belum dilakukan.
“Serangan bisa saja dilakukan pada besok, pekan depan, atau bulan depan.Saya sendiri tidak yakin pengendali Conficker akan mengumumkan tanggal apabila mereka hendak melakukan serangan besar- besaran. Ini menjadikan Conficker semakin misterius,” papar Chief Research Officer AVG Technologies Inc (produsen antivirus) Roger Thompson. Entitas-entitas industri yang terkait wabah Conficker sesungguhnya sudah berupaya meredam penyebaran dan melumpuhkan worm tersebut.
Microsoft sendiri pada Oktober 2008 telah merilis patch untuk menutup celah keamanan Windows yang kini dieksploitasi Conficker. Namun begitu, ternyata masih banyak pengguna Windows tidak men-download dan menginstal patch tersebut. Lebih parah, Conficker ternyata mampu memodifikasi Windows sehingga komputer yang terinfeksi tidak mampu mendownloaad patch pelumpuh Conficker.
Akibatnya, Conficker terus meraja-lela. Ini rupanya membuat kesabaran Microsoft habis.Pada Februari pun Microsoft mengumumkan sayembara. Microsoft menyediakan hadiah USD250.000 (sekitar Rp2,8 miliar) kepada orang yang mampu menangkap pembuat Conficker.
“Kami berharap, upaya ini mampu meredam ancaman yang ditimbulkan Conficker sekaligus menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas penyebaran Conficker,” tandas General Manager Trustworthy Computing Group Microsoft Corp George Stathakopoulos.
Hingga saat ini, belum ada orang yang berani menebus hadiah tersebut.Artinya,pembuat Conficker masih buron. Padahal, Microsoft sudah bekerja sama dengan para spesialis sekuriti komputer dan bahkan pengelola internet global Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) untuk memburu pembuat Conficker.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun menyikapi wabah Conficker secara serius. Baru-baru ini Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) merilis tool khusus untuk melumpuhkan Conficker. Tool tersebut dikembangkan oleh garda pertahanan cyber AS US Computer Emergency Readiness Team (US-CERT).
“Di internet saat ini sudah banyak beredar tool pembersih Conficker. Namun, tool dari kami adalah satu-satunya tool gratis dan paling komprehensif. Para ahli kami terus bekerja 24 jam untuk melindungi jaringan dan sistem komputer negara,” ungkap Direktur US-CERT Mischel Kwon.
Ketika pertama kali muncul, Conficker mampu berkomunikasi dengan 250 situs. Melalui situssitus tersebut, pengendali Conficker memberikan perintah kepada komputer yang terinfeksi worm tersebut. Kabar buruknya, saat ini situssitus internet yang mampu memberikan perintah kepada Conficker sudah melonjak menjadi 50.000 buah.
Hingga saat ini, para penegak hukum memang belum bisa menangkap pembuat dan pengendali Conficker. Namun begitu, para penegak hukum sudah mampu mengetahui keberadaan server-server yang digunakan untuk mengendalikan Conficker.
Masalahnya, server-server itu tersebar di berbagai penjuru dunia. Yakni di Eropa Timur, Asia Tenggara, China,dan Amerika Latin.Sehingga para penegak hukum kesulitan melumpuhkan serverserver itu. Di samping itu, serverserver tersebut juga belum tentu bersalah karena bisa saja mereka adalah korban, yang diambil alih kendali secara rahasia oleh para pengendali Conficker.
Guna menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas penyebaran Conficker, pemerintah AS kini juga mengerahkan FBI (Federal Bureau of Investigation), yang merupakan unit investigasi dari Departemen Kehakiman AS (DoJ). Dalam operasi ini, FBI bekerja sama dengan DHS dan sejumlah badan lain.
“Wabah Conficker memberikan peringatan kepada masya-rakat agar memperhatikan sekuriti komputer mereka.Yakni dengan selalu menginstal antivirus dan melakukan update serta menggunakan firewall.Juga jangan sembarangan membuka attachment dari e-mail tidak dikenal,” papar Asisten Direktur Divisi Cyber FBI Shawn Henry. (AFP/Rtr/ahmad fauzi)
sumber : http://www.seputar-indonesia.com
BUKU PANDUAN LENGKAP CARA CEPAT HAMIL, Untuk Pemesanan Klik Banner di Bawah Ini!!
Buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 5 kali Bonus KONSULTASI GRATIS.
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar, Spam terpaksa saya hapus