Kronologis Penggrebekan Noordin M Top Oleh Densus 88 di Solo

Kronologis penggerebekan Noordin M.Top Oleh Densus 88, perkembangan baru dari kelanjutan memburu para tersangka pengeboman Hotel JW marriot dan Ritz Carlton,adalah Penggrebekan Densus 88 terhadap sebuah rumah  di Kampung Kepuhsari, Mojongsongo, Solo, Jawa Tengah.

Markas Besar Polri menegaskan bahwa yang dikepung di Solo, Jawa Tengah, berjumlah tujuh orang. Dari tujuh orang itu, empat orang dipastikan tewas.

“Benar, bahwa di desa Kepohsari, Jebres dilakukan penggerebekan terhadap tujuh orang yang diduga teroris,” kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 17 September 2009.

Menurut Nanan, Polri sudah memberikan tindakan kepada tujuh orang yang diduga kuat terkaut dengan bom jw marriot dan ritz carlton  itu sejak pagi. Kendati demikian, Nanan belum dapat memberikan keterangan terkait identitas  yang tewas dan ditangkap.

“Tadi pagi dilakukan penindakan, tiga orang hidup dan empat orang meninggal,” ujar dia.

berikut adalah kronologis penggrebekan

Rabu (16/9) pukul 22.30

-Penggrebekan oleh Densus 88 dimulai WIB. Rumah yang dikepung diduga menjadi tempat persembunyian  DPO Bom Mega Kuningan 17 Juli 2009 lalu,

Rabu (16/9) pukul 23.00 WIB.

Sebelum memulai penggerebekan, polisi telah mengevakuasi sejumlah warga di sekitar rumah tersebut. Mereka diungsikan ke balai desa. Poses evakuasi penghuni enam rumah di sekitar lokasi pengepungan mulai dievakuasi

Evakuasi juga diikuti pemadaman lampu di Kampung Kepuhsari. Kemudian pada pukul 23.00 WIB mulai terdengar suara tembakan. Rentetan suara tembakan terdengar warga hingga pukul 01.00 WIB

Kamis (17/9) pukul 01.00 WIB

Kemudian pukul 01.00 WIB lampu dinyalakan kembali yang disertai kedatangan belasan pasukan tambahan. Terlihat pula mobil Gegana, ambulans dan mobil Panser kepolisian datang ke lokasi pengepungan.

Sekitar satu jam kemudian mulai kembali terjadi rentetan tembakan di sekitar rumah yang dikepung. Rentetan tembakan kali ini terdengar lebih intensif dibandingkan sebelumnya.

Pada Kamis (17/9)pukul 03.00 WIB

pukul 03.00 WIB warga mulai banyak berdatangan, sehingga polisi membuat garis batas yang lebih jauh dari rumah yang dikepung. Sekitar pukul 05.00 WIB kembali terjadi rentetan senjata dari arah lokasi pengepungan. Tidak jelas apakah itu baku tembak atau tembakan satu arah dari aparat.

Pada 06.00 WIB mobil Gegana terlihat mulai digerakkan untuk mendekat ke rumah lokasi pengepungan. Akhirnya, pukul 06.50 WIB terlihat kantong jenazah dikeluarkan dari rumah yang dikepung.




Kondisi rumah yang digrebek

kondisi rumah saat ini porak poranda, atap rumah terlihat jebol, dari bagian depan sampai belakang rumah. Hanya sedikit genting yang tersisa di bagian belakang. Terlihat ada sisa-sisa kayu terbakar di atas bagian atap.

Di bagian depan, terlihat pintu rusak dan saat ini ditutup triplek putih. Dinding depan rumah yang dicat hijau tampak bolong-bolong diterjang peluru. Dari jarak 100 meter terlihat sebuah jendela di sisi kiri rumah jebol.

Sampai saat ini warga masyarakat dan wartawan masih dilarang mendekati lokasi. Polisi pun masih menjaga ketat lokasi penggerebekan.

Wartawan dan warga harus berada di luar garis polisi yang dipasang sekitar 100 meter dari rumah. Sayangnya, rumah di depan lokasi penggerebekan menghalangi pengamatan wartasan.

Menurut Ketua RT setempat, Suratmin rumah yang kini dikepung itu merupakan rumah seorang warga bernama Sugiyanto. Kemudian rumah itu dikontrak oleh Susilo alias Adib warga Kagokan RT 2/11 Pajanglawean Solo.

Polisi menemukan 8 karung bahan peledak dan granat

Polisi menemukan bahan peledak saat mengepung di rumah yang diduga ditempati buron teroris di Solo, Jawa Tengah. Bahan peledak berbahaya itu kini sudah diamankan.

“Ada delapan karung bahan peledak. Ada juga granat,” kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 17 September 2009.

Nanan meyakinkan bahwa di lokasi pengepungan di Kepohsari, Jebres, Solo itu ditemukan banyak bahan peledak dan granat. Meski begitu, Nanan belum dapat merinci jumlah dan jenis peledak lain yang ditemukan.

“Data detail lengkap nanti setelah dokter forensik bekerja. Kalau ingin kepastian harus berdasarkan forensik,” ujar dia.

Nanan menegaskan, informasi lengkap terkait temuan barang bukti dan lainnya masih menunggu tim yang melakukan pengepungan di Solo tiba di Jakarta. “Kalau tidak siang ya sore,” kata mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

Empat orang Tewas dan 3 orang diamankan

Empat orang di dalam rumah diduga tewas dalam pengepungan, termasuk seorang wanita.

Wanita itu diduga adalah Putri Munawaroh, istri Susilo, pengontrak rumah yang digerebek Polri. Suaminya, Susilo alias Adib, juga diduga tewas. Susilo bekerja di sebuah pondok pesantren sebagai pengurus ternak sapi di Pondok Pesantren Al Kahfi Mojosongo.

Bagus Budi Pranoto alias Urwah juga dikabarkan tewas dalam penggerebekan itu. Buron tersebut diduga berperan menyembunyikan Noordin M Top di Temanggung.

Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Pernah divonis 3 tahun 6 bulan pada 2004, karena menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top. Satu orang lainnya yang diduga tewas adalah Maruto, pria yang diduga pernah menjadi dokter pribadi Noordin M Top.[bjt/vvn]

Foto : VIVAnews/Tri Saputro
source : http://answering.wordpress.com/2009/09/17/kronologi-penggrebegan-densus-88-di-solo/

BUKU PANDUAN LENGKAP CARA CEPAT HAMIL, Untuk Pemesanan Klik Banner di Bawah Ini!!

Cara Cepat Hamil

Buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 5 kali Bonus KONSULTASI GRATIS.

4 comments:

  1. Nuju di Garut Kang .. kamari naroskeun No.HP ka si Babeh teu gaduheun. Diantos upami abde amengan .... Adam Inul alias Babeh terangeun rorompok abdi Kang.

    ReplyDelete
  2. 4 jempol buat DENSUS 88...yang banyak diolok-olok dimedia malaysia, masa Densus kalah ama Noordien..

    ReplyDelete
  3. Mantap bro..jadi rada2 aman nih lebaran nggak ada gembong pengacau hehehe

    ReplyDelete

Silakan Berkomentar, Spam terpaksa saya hapus